Tentang Sesuatu yang Ku Sebut " penyesalan"

Posted: Selasa, 28 Agustus 2012 by Fathurohman Alfiandi in
0


Tentang Sesuatu yang Ku Sebut " penyesalan" 


                Waktu terus berputar , mengelilingi lingkar yg terisi penuh oleh angka angka , hebatnya dia patuh , teramat sangat patuh , terus berdetak tidak dipercepat dan tak jua dia melambatkan putarannya . kini sayangnya waktu tak lagi di posisis yangg sama , sekarang telah bergeser dan telah terjadi berbagai hal , memilukan kah ? menyenangkan ? berbagai peristiwa yang telah terjadi dan kita sebut sebagai sejarah , sesuatu yg pernah kita lakukan di masa lampau , yah benar sekali ! itu dia masalahya , se-ja-rah satu kata yang kita pertanykan dan sesalkan atas apa yang terjadi dalam sejarah .
              Kita seringkali terlihat sangat menyesal ketika hal yang kita lakukan dalam sejarah tidaklah sesuai dengan hasil yg kita peroleh di masa kini , sayangnya penyesalan sangatlah terlambat kawan , waktu telah berganti posisi berawal dari putaran detik dan liahatlah sekarang , sudah berapa lama kita mengikuti waktu berputar , berapa tahun ? sekarang umur saya 19 tahun , cukup dikatakan sebagai usia transisi remaja menuju dewasa hahaha apa itu dewasa ??? , yang jadi pertanyaan besar dalam diri kita adalah , selama ini ketika kita berada dalam massa , dalam waktu yang cukup di katakan sangat lama ? hal apa saja yang telah kita perbuat ? apakah efek futuristik di kehidupan masa depan , apakah kita tipikal orang2 sukses berdasi dan berdiri di mimbar politik , dengan lugasnya berkata keadalin namun dalam realitnya busuk sebusuk busuknya orang busuk , itulah dia koruptor ! atau kita adalah orang2 pinggir jalan yang letih dan lunglai , bernyanyi diatas lalu lalang kendaraan , meminta secumut uang untuk hidup beberapa jam kedepan dan ntah sampai kapan mereka akan tetap bernapas , atau menjadi seseorang yang sesuai dengan yang tertulis di hati kita , itulah impian kawan  , IMPIAN ..... IMPIAN KAWAAN ! *sambil teriak* ehm maaf deh sedikit lebay haha , yah benar sekali , mimpi kita , cita - cita kita , beruntung sekali saya masih menikmati hidup ini dengan sangat nyaman , dalam kesederhanaan dalam kekritisan hidup , beruntung sekali atas nikmat kita yang kita dapati atas berkah dari Tuhan kita , beruntung sekali kawan nafas kita masih berhembus , beruntung sekali kita ini ...
            Sungguh menyenangkannya berdiri diatas lamunan , khayalan dunia yang tak nyata ? alangkah nikmat hanya lewat imajinasi otak kita berada di alam yang kita dambakan , namun sayang sekali kawan kau akan menangis kelak saat engkau terbangun dari dunia fatamorgana itu , kau seperti jatuh dari langit ke 1000 , menukik dan menyadari kenyataan dunia mu , ternyata hidup itu seperti ini berbeda 180 drajat dari khayalan yang kau ciptakan , sunnguh kita sangat menyesal , waktu kita terbuang oleh berkhayan , sedangkan yang telah kita kerjakan adalah nol besar , apakah engkau pernah merasa menyesal ? bagaimana kawan kau merasakannya ? seakan kita ingin melakukan sesuatu , ingin memukul sesuatu dan semoga itu membuat kita terbangun atas realita buruk yang terjadi ini , semoga kita hanya dalam  nightmare dan sesaat kemudian terbangun didunia surga yang penuh dengan kesenangan , namun ini bukanlah mimpi kawan , ini nyata jelas sekali dan sekarang kau menyesali ata waktu yang telah menoleh kesisi lain , dan kau telah kehilangan sebuah kesempatan atas impianmu , menyesal ..... silahkan saja kau sesali atas kebodahanmu dalam sejarah kawan , tuntaskan bencimu kawan , sadar sadar sadarlah dan ketahuilah waktu masih berdetak , detik masih patuh akan pekerjaannya , jadi kita pun masih bisa untuk mengubahnya , masih ada kesempatan masih ada keajaiban di sisilainnya , mari kita berpindah dan buatlah sesalmu menjadi api yang akan menyalakan gelapnya sisi itu , buatlah penyesalanmu menjadi kekuatan atas lemahmu , man jadda wa jadaa , ketahuilah wahai kawanku , barang siapa engkau yang bersungguh sungguh atas tekad mu , maka engkau akan berhasil , sadar , bangun dan mari kita ulang lagi niat kita dari nilai negatif ini mari kita putar drajat kenyataan ini di sisi lainnya, di 180 drajat berikutnya